SETIAPmanusia adalah tempatnya salah dan lupa. Maka tidak mengherankan bilamana manusia kadang seringkali khilaf melakukan kesalahan dan dosa dalam kesehariannya. Nah, salah satu amalan yang disebut Rasulullah SAW dapat menggugurkan dosa adalah wudhu. BACA JUGA: Sabda Rasulullah terkait Keutamaan Wudhu. Sebagaimaan dalam hadis berikut ini,
Manusia memang tidak pernah lepas dari dosa. Kesalahan dan kelalaian manusia memang selalu ada. Salah satu adalah mengabaikan dan menganggap remeh dosa yang telah dilakukan. Maka, bagaimana dengan hukum menganggap remeh dosa dalam Islam ini?Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda โSeluruh Bani Adam manusia banyak melakukan kesalahan dosa, dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya dosanya adalah yang banyak bertaubat.โ hasan, lihat shahih at-Targhib wa at-Tarhib 3139Meskipun manusia adalah tempatnya salah, namun bukan berarti manusia tersebut lalu diperbolehkan untuk meremehkan dosa sehingga ia pun menjadi lebih mudah melakukan dosa karena merasa akan diampuni. Orang yang selalu menganggap remeh dosa justru akan membuatnya jatuh ke dalam dosa besar karena jugaCiri Ciri Dakwah yang BaikKodrat Wanita dalam IslamWanita Bercadar Dalam IslamCara Mandi Wajib bagi WanitaKehidupan Rumah Tangga Dalam IslamMeremehkan Dosa Membuat Seseorang Tidak Takut Berbuat DosaRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,ุฅูููู ุงูู
ูุคูู
ููู ููุฑูู ุฐููููุจููู ููุฃูููููู ููุงุนูุฏู ุชูุญูุชู ุฌูุจููู ููุฎูุงูู ุฃููู ููููุนู ุนูููููููุ ููุฅูููู ุงูููุงุฌูุฑู ููุฑูู ุฐููููุจููู ููุฐูุจูุงุจู ู
ูุฑูู ุนูููู ุฃูููููููโSesungguhnya orang yang beriman melihat dosa-dosanya seperti ketika duduk di bawah gunung, dia takut kalau gunung tersebut jatuh menimpanya. Adapun orang yang fajir melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat terbang di depan hidungnya.โ HR. Bukhari no. 6308.Ibnu Masโud radhiyallahu anhu mengatakan,ุฅูููู ุงููู
ูุคูู
ููู ููุฑูู ุฐููููุจููู ููุฃูููููู ููุงุนูุฏู ุชูุญูุชู ุฌูุจููู ููุฎูุงูู ุฃููู ููููุนู ุนููููููู ุ ููุฅูููู ุงููููุงุฌูุฑู ููุฑูู ุฐููููุจููู ููุฐูุจูุงุจู ู
ูุฑูู ุนูููู ุฃูููููููโSesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir yang gemar maksiat, ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.โ Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6308ูุงู ููุจูููุฑูุฉู ู
ูุนู ุงูุงูุณูุชูุบูููุงุฑู ูู ูุงู ุตูุบูููุฑูุฉู ู
ูุนู ุงูุฅูุตูุฑูุงุฑูโTidak ada dosa besar jika dihapus dengan istighfar meminta ampun pada Allah dan tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus menerus.โ Dhoiful Jaamiโ no. 6308. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan pula oleh Al Baihaqi dalam Asy Syuโab dengan sanad lainnya dari Ibnu Abbas namun mauquf perkataan Ibnu Abbas, periwayatnya tsiqoh terpercaya. Riwayat ini pun munqothiโ terputus antara Qois bin Saโad dia orang Mekkah, ia katakan bahwa Ibnu Abbas berkataBaca jugaHukum Membicarakan Kebaikan Orang LainHakikat Manusia Menurut IslamKedudukan Wanita Dalam IslamTujuan Hidup Menurut IslamTips Hidup Bahagia Menurut IslamMenganggap Remeh Dosa Kecil Akan Membuatnya Menjadi Dosa BesarAnas bin Malik radhiyallahu anhu mengatakan,ุฅููููููู
ู ููุชูุนูู
ูููููู ุฃูุนูู
ูุงูุงู ูููู ุฃูุฏูููู ููู ุฃูุนูููููููู
ู ู
ููู ุงูุดููุนูุฑู ุ ุฅููู ูููููุง ููุนูุฏููููุง ุนูููู ุนูููุฏู ุงููููุจูููู โ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
โ ุงููู
ููุจูููุงุชูโSesungguhnya kalian mengerjakan amalan dosa di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami para sahabat yang hidup di masa Nabi shallallahu alaihi wa sallam menganggap dosa semacam itu seperti dosa besar.โ Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6492Bilal bin Saโad rahimahullah mengatakan,โJanganlah engkau melihat kecilnya suatu dosa, namun hendaklah engkau melihat siapa yang engkau durhakai.โAl-Ghazali rahimahullah berkata,โDi antara sebab dosa kecil menjadi besar adalah seorang hamba menganggap remeh dosa tersebut dan tidak bersedih karena dosa yang pernah dia lakukan.โ Al-Arbaโin fii Ushuulid Diin, hal. 226Beliau juga mengatakan, โSesungguhnya dosa, selama seorang hamba menganggap perbuatan dosa tersebut sebagai sesuatu yang besar dari dalam dirinya, maka dosa tersebut akan menjadi kecil di sisi Allah Taโala. Ketika dia menganggap dosa tersebut sebagai perbuatan yang besar, hal itu berasal dari larinya hatinya dari dosa tersebut dan kebencian hatinya terhadap dosa. Semua itu menyebabkan tercegahnya seorang hamba dari konsekuensi perbuatan dosa. Adapun ketika dia menganggap remeh perbuatan dosa, hal itu bersumber dari kegemarannya berbuat dosa. Sehingga menimbulkan pengaruh yang sangat kuat di dalam hati.โ Ihyaโ Ulumuddin, 4/32Baca jugaPenyebab Hati Gelisah Menurut IslamHukum Wanita Haid Ziarah KuburCara Taubat NasuhaHukum Ziarah Kubur Saat Hari RayaFadhilah di Bulan MuharramSiksa Neraka Bagi WanitaSering kali manusia menganggap bahwa yang ia lakukan hanyalah dosa kecil sehingga tidak mengapa, padahal sikap meremehkan dosa inilah yang menyebabkannya menjadi orang yang sangat mudah melakukan dosa tanpa rasa Anas radhiyallahu anhu, beliau berkata,ุฅููููููู
ู ููุชูุนูู
ูููููู ุฃูุนูู
ูุงููุงุ ูููู ุฃูุฏูููู ููู ุฃูุนูููููููู
ู ู
ููู ุงูุดููุนูุฑูุ ุฅููู ูููููุง ููููุนูุฏููููุง ุนูููู ุนูููุฏู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ู
ููู ุงูู
ููุจูููุงุชูโSesungguhnya kalian melakukan suatu perbuatan yang lebih halus di mata kalian dibandingkan sehelai rambut, namun kami menilainya pada zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam termasuk dalam dosa yang membinasakan.โ HR. Bukhari no. 6492.Allah SWT Senantiasa Mengampuni Hamba-Nya yang BertaubatAllah akan selalu mengampuni mereka yang bertaubat setelah berbuat dosa, bahkan untuk mereka yang meremehkan dosa hingga melakukannya berkali-kali. Semua dosa akan diampuni selama mereka bertaubat.{ุฅููู ุชูุฌูุชูููุจููุง ููุจูุงุฆูุฑู ู
ูุง ุชููููููููู ุนููููู ูููููููุฑู ุนูููููู
ู ุณููููุฆูุงุชูููู
ู ููููุฏูุฎูููููู
ู ู
ูุฏูุฎูููุง ููุฑููู
ูุง} [ุงููุณุงุก 31]โJika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dosa-dosamu yang kecil dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia surgaโ. QS. An Nisa perlu diingat bahwa setiap amalan akan selalu diperhitungkan pada akhirnya bukan awalnya sehingga seorang yang suka meremehkan dosa hendaknya berpikir lebih jauh karena bisa saja ia belum sempat bertaubat setelah melakukan dosa. Maka matilah ia dalam keadaan masih menanggung jugaDosa yang Tak TerampuniSumpah Pocong Dalam IslamPenyebab Terhalangnya Jodoh dalam IslamCara Menghindari Pelet Menurut IslamHukum akad nikah di bulan ramadhanRasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam bersabdaุฅููููู
ูุง ุงูุฃูุนูู
ูุงูู ุจูุฎูููุงุชููู
ูููุงโSungguh setiap amal tergantung pada bagian akhirnyaโ HR. Bukhari no. 6493.ุงูุฑุฌูู ููุนู
ู ุงูุฒู
ูู ุงูุทูููู ุจุนู
ู ุฃููู ุงูุฌูููุฉู ุ ุซู
ููุฎุชูู
ู ูู ุนู
ููู ุจุนู
ู ุฃููู ุงููููุงุฑู ุ ู ุฅููู ุงูุฑุฌูู ูููุนู
ู ุงูุฒู
ูู ุงูุทูููู ุจุนู
ูู ุฃููู ุงููููุงุฑู ุซู
ููุฎุชูู
ู [ ูู ] ุนู
ููู ุจุนู
ู ุฃููู ุงูุฌูููุฉูโAda seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni surga dalam waktu yang lama, kemudian ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni neraka. Dan ada seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni neraka dalam waktu yang lama, lalu ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni surgaโ HR. Al Bukhari no. 2898, 4282, Muslim no. 112, 2651.Maka dari itu, setelah mengetahui hukum menganggap remeh dosa dalam Islam, hendaknya janganlah kita meremehkan dosa karena kita tidak selalu mendapatkan kesempatan untuk bertaubat. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah keimanan kita semua. Aamiin.
Adapunbila seseorang membangun masjid dengan tujuan ingin dipuji oleh manusia atau hanya untuk berbangga-banggaan semata maka ia tidak akan memperoleh keutamaan ini. Dan jika hal ini merajalela di tengah-tengah manusia maka itu salah satu pertanda dekatnya hari kiamat. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
Menjadi manusia yang bersih tanpa memiliki dosa sedikit pun mungkin bisa dikatakan mustahil, dan sulit untuk ditemukan, kecuali orang-orang pilihan yang memang Allah kehendaki, atau orang yang memang Allah jaga dari segala perbuatan maksiat dan kesalahan. Selain mereka sebagai makhluk yang oleh Allah diberi nafsu dan akal, melakukan kesalahan seperti hal fitrah yang pasti dilakukan oleh manusia. Mengingat, salah satu kalam populer dalam Islam, yaitu โmanusia adalah tempatnya salah dan dosaโ. Meski tidak semua manusia melakukan maksiat dengan tujuan melanggar aturan dan menerobos koridor syariat Islam, sebagian dari mereka ada yang melakukan maksiat karena tidak disengaja, meski ada juga yang melakukannya dengan sengaja dan nyata. Semua umat Islam sepakat bahwa tindakan paling dibenci dan tidak diridhai oleh Allah adalah melakukan maksiat dan beberapa kesalahan lainnya. Maksiat dalam pembahasan ini adalah setiap pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan syariat Islam, baik dengan cara meninggalkan kewajiban, atau dengan mengerjakan setiap larangan. Atau, bisa juga diartikan setiap pekerjaan yang mampu menghalangi kedekatan seorang hamba dengan Allah swt. Melakukan maksiat atau melanggar syariat Islam tentu memberikan dampak yang sangat buruk bagi umat manusia, dampak itu, misalnya seperti lupa pada kebenaran dan kesalahan. Ia tidak bisa membedakan keduanya, bahkan ia cenderung lebih dominan melakukan kesalahan. Pernyataan tegas ini sebagaimana disampaikan oleh Syekh Muhammad Muflih Syamsuddin al-Muqdisi wafat 763 H, dalam salah satu kitabnya ุฅููู ุงููุนูุจูุฏู ุฅุฐูุง ุฃูุฐูููุจู ููููุชู ููู ููููุจููู ููููุชูุฉู ุณูููุฏูุงุกู ุซูู
ูู ุฅุฐูุง ุฃูุฐูููุจู ููููุชู ููู ููููุจููู ููููุชูุฉู ุณูููุฏูุงุกู ุญูุชููู ููุจูููู ุฃูุณูููุฏู ู
ูุฑูุจูุฏููุง ููุง ููุนูุฑููู ู
ูุนูุฑููููุง ููููุง ููููููุฑู ู
ูููููุฑูุง. Artinya, โSungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, kemudian jika melakukan dosa kembali maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, sampai hatinya tersisa menjadi hati hitam selamanya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran.โ Syamsuddin al-Muqdisi, al-Adabusy Syarโiyah, [Darul Alam 1999], juz I, halaman 188. Al-Arifbillah Imam Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari memberikan penjelasan lebih detail tentang penjelasan di atas. Menurutnya, titik hitam yang Allah tulis dalam hati ketika melakukan dosa bagai pakaian putih yang terkena kotoran hitam. Badan seseorang laksana pakaian putih, sedang kotoran hitam bagai titik hitam tersebut. Jika saat itu langsung dibersihkan dan dicuci, maka dengan gampang kotoran itu dapat dihilangkan, namun jika ditahan, bahkan tidak pernah mencucinya, maka bukan tidak mungkin baju yang awalnya putih menjadi hitam dan tidak seorang pun yang senang memakainya. Begitu juga dengan manusia, ketika ia melakukan dosa, kemudian membersihkan dosanya dengan bertaubat kepada Allah, maka titik hitam dalam hatinya akan dihapus, namun jika ditahan sampai satu bulan, satu tahun, atau bahkan selamanya, bukan tidak mungkin hatinya akan menjadi hati hitam. Dan, dampaknya akan lupa pada kebenaran, dan semua kehidupannya serba maksiat dan kesalahan. Ibnu Athaillah, Tajul Arus al-Hawi li Tahdzibin Nufus, [Bairut, Darul Kutubil Ilmiah, Lebanon 2015], halaman 31. Dampak dosa yang didapatkan sebab maksiat memang sangat buruk, bahkan semua yang mereka lakukan adalah tindakan yang menutupi hati mereka. Ruhani yang suci sudah dikalahkan oleh nafsu yang buta akan kebenaran. Dalam keadaan seperti ini, dalam Al-Qurโan Allah menegaskan ูููุง ุจููู ุฑูุงูู ุนูููู ูููููุจูููู
ู ู
ูุง ููุงูููุง ููููุณูุจูููู. ูููุง ุฅููููููู
ู ุนููู ุฑูุจููููู
ู ููููู
ูุฆูุฐู ููู
ูุญูุฌููุจูููู. ุซูู
ูู ุฅููููููู
ู ููุตูุงููู ุงููุฌูุญููู
ู. ุงูู
ุทูููู 14-16 Artinya, โSekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka 14. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari melihat Tuhannya 15. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.โ QS Al-Mutaffifin 14-16. Syekh Abdul Hamid wafat 1417 H dalam salah satu tafsirnya mengatakan bahwa banyaknya dosa yang dilakukan seorang hamba, tidak hanya berpengaruh pada dirinya dalam hal ibadah, lebih dari itu juga berpengaruh pada potensinya di masa yang akan datang. Menurutnya, ayat 14 pada surat Al-Mutaffifin di atas menjelaskan tentang dosa yang dilakukan secara terus-menerus, ia tidak memberikan jeda sedikit pun dengan melakukan tobat. Akibatnya, kebiasaan buruk itu akan tertanam dalam hatinya, melekat dalam jiwanya, dan akan menjadi watak, sehingga ia akan terhalang dari manisnya ketaatan.โ Abdul Hamid, ar-Rihabut Tafsir, [Darul Qahirah, Mesir 2010], juz VII, halaman 231. Jika ditelusuri lebih dalam, penyebab timbulnya dosa dari melakukan maksiat adalah tergantung bagaimana umat Islam menjaga hatinya. Jika hatinya terlepas dari berbagai penyakit tercela mazmumah dan penyebab kerusakan hati lainnya, tentu akan sangat berat baginya untuk bisa diajak melakukan maksiat dan ringan melakukan ketaatan. Akan tetapi, jika dalam hatinya ada yang bermasalah, maka bukan tidak mungkin, bahkan rusaknya hati menjadi penyebab paling urgen dalam melakukan dosa. Lantas apa saja penyebab rusaknya hati? Sayyid Ahmad Bilal al-Bustani ar-Rifaโi al-Husaini merekam perkataan Imam Hasan Basri perihal beberapa penyebab rusaknya hati. Dalam kitabnya disebutkan ุงูููู ููุณูุงุฏู ุงููููููุจู ู
ููู ุณูุชููุฉู ุฃูุดูููุงุกู ุฃููููููููุง ููุฐูููุจููููู ุจูุฑูุฌูุงุกู ุงูุชููููุจูุฉูุ ููููุชูุนููููู
ููููู ุงูุนูููู
ู ููููุงููุนูู
ูููููููุ ููุงูุฐูุง ุนูู
ููููุง ููุงููุฎูููุตูููููุ ููููุฃููููููููู ุฑูุฒููู ุงูููู ููููุงููุดูููุฑูููููุ ููููุง ููุฑูุถููููู ุจูููุณูู
ูุฉู ุงููููุ ููููุฏููููููููู ู
ูููุชูุงููู
ู ููููุง ููุนูุชูุจูุฑููููู Artinya, โSungguh rusaknya hati disebabkan enam hal, 1 terus menerus melakukan dosa dengan harapan tobat; 2 belajar ilmu dan tidak mengamalkannya; 3 jika beramal tidak ikhlas; 4 memakan rizki Allah dan tidak bersyukur; 5 tidak ridha dengan pembagian Allah; dan 6 mengubur orang mati dari mereka, namun tidak mengambil pelajaran.โ Ahmad Bilal al-Bustani, Farhatun Nufus, [Bairut, Darul Kutubil Ilmiah, Lebanon 2015], halaman 43. Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari menjelaskan lebih detail perihal dampak-dampak dari dosa yang dilakukan seorang hamba, dan bisa disimpulkan menjadi dua bagian; 1 dampak secara nyata dhahir. Misalnya, merusak kesepakatan dengan Allah swt. Artinya, dengan melakukan dosa, seorang hamba sudah menerjang janji yang sudah Allah berikan kepadanya, seperti mengerjakan semua kewajiban-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Dampak yang lain seperti akan semakin berani untuk menampakkan pekerjaan-pekerjaan yang diridhai oleh Allah, malas dalam beribadah, hilangnya cahaya hidayah darinya; dan 2 dampak secara batin. Misalnya, menjadikan hati keras, dengan tidak bisa menerima nasihat-nasihat baik, hilangnya rasa manis dari ketaatan, dan jiwanya dikuasai oleh nafsu-nafsu setan, serta akan lupa pada akhirat dengan segala akuntasi yang akan ia hadapi kelak. Menurut Ibnu Athaillah, semua ini akan terjadi pada diri orang-orang yang melakukan maksiat. Seharusnya, tanpa adanya dampak-dampak yang telah disebutkan sekali pun, bahkan hanya sekadar berganti nama, misalnya dari predikat orang yang taat menjadi orang yang hianat, sudah sangat cukup untuk memberikan kesadaran bahwa dosa memang sangat buruk pada diri manusia. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Ibnu Athaillah ูููููู ููู
ู ูููููู ููู ุงูู
ูุนูุตูููุฉู ุงููููุง ุชูุจูุฏูููู ุงููุงูุณูู
ู ููููุงูู ููุงููููุงุ ููุงูููููู ุงูุฐูุง ููููุชู ุทูุงุฆูุนูุง ุชูุณูู
ููู ุจูุงููู
ูุญูุณููู ุงูู
ูููุจูููุ ููุงูุฐูุง ููููุชู ุนูุงุตูููุง ุงูููุชููููู ุงุณูู
ููู ุงูููู ุงูู
ูุณูููุฆู ุงูู
ูุนูุฑูุถู Artinya, โJika seandainya dalam maksiat tidak ada dampak selain perubahan nama, maka hal itu sudah sangat cukup; maka sesungguhnya, jika engkau adalah orang yang taat, dan dinamai orang baik yang menghadap Allah, dan jika engkau bermaksiat, maka namamu berubah menjadi orang jelek yang berpaling.โ Ibnu Athaillah, Tajul Arus al-Hawi li Tahdzibin Nufus, 2015, halaman 44. Jika dengan perubahan nama saja seharusnya memberikan kesadaran bahwa dosa memang sangat buruk bagi diri manusia, lantas bagaimana jika perubahan itu sampai merubah kenyamaan rasa taat menjadi kenyamanan maksiat dan kenyamanan bermunajat berganti menjadi budak syahwat? Ini masih dalam persoalan dampak, lain lagi jika sampai berdampak pada sikap. Jika sikap awalnya adalah orang yang baik muhsin berbalik menjadi orang yang jelek musiโ. Dan semoga oleh Allah selalu dijauhi, jika dengan melakukan dosa bisa berdampak pada hilangnya derajat mulia di sisi Allah menjadi orang yang sangat hina? Oleh karenanya, sebagai umat Islam harus selalu memohon pertolongan kepada Allah, agar dijauhi dari berbagai penyakit-penyakit hati yang bisa menggerogoti keimanan yang telah tertanam dalam hati, juga memohon agar kenyamanan taat tidak hilang dan diganti menjadi kenyamanan maksiat. Derajat yang sudah diraih di sisi Allah tidak sampai diturunkan, minimal jika tidak bisa berupaya untuk semakin meninggikan derajat di sisi-Nya dengan selalu menaambah ketaatan, tidak turun dengan adanya kemaksiatan. Artinya, sebisa mungkin maksiat tidak dilakukan, karena bisa menjadi penyebab hilangnya derajat mulia yang telah diraih di sisi Allah. Ustadz Sunnatullah, pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam, Durjan, Kokop, Bangkalan.
Dalamal-Quran sendiri, kata hutang terkadang menggunakan dengan kata qardh dan dayn, seperti yang tercantum pada al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 245, Al-Maidah ayat 12, Al-Hadid ayat 11 dan 18, Al-Tagabun ayat 17, Al-Muzzammil ayat 20 dan masih banyak lainnya.. Sedangkan dalam hadits, banyak sekali riwayat-riwayat yang membahas segala sesuatu yang bersinggungan dengan transaksi hutang puitang.
13Ayat Tentang Taubat Dan Terjemahannya - Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Tidak ada manusia yang benar-benar bersih dan suci. Tidak ada manusia yang benar-benar bersih dan suci. Oleh karena itu, Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang memberikan kesempatan kepada setiap hamba-Nya untuk selalu membersihkan dosa-dosa dari segala kesalahan dengan cara bertaubat.
AlInsaanu Mahallu al-khatha` wa al-nisyaan (Manusia itu tempatnya salah dan lupa). Ungkapan di atas menjadi pertanda bahwa sesungguhnya, tak ada satu pun manusia yang ada di dunia ini luput dari kesalahan atau tak pernah berbuat dosa.
. 399 331 291 275 279 282 250 37
hadits tentang manusia tempatnya salah dan dosa